Laman

Monday, March 24, 2014

Kawasaki Luncurkan KLX 150L dengan Ring Ban 18/21

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) meluncurkan varian baru dari motor trail yang laris manis seri KLX, yaitu KLX 150L. Sebelumnya varian yang sudah ada itu tipe KLX 150S dengan ukuran  ban belakang ring 16 dan depan 19. Sedangkan tipe KLX 150L mengusung ban belakang ring 18 dan depan 21. Varian KLX 150L ini sepertinya akan laris manis juga seperti saudaranya KLX 150S, apalagi selama ini KLX 150S banyak yang diubah ukuran bannya menjadi 18/21. Dengan adanya tipe KLX 150L ini, penggemar trail yang punya badan lebih tinggi dari 160 cm bisa tersenyum karena sudah ada varian dari pabrikan dengan ukuran bannya lebih besar namun dengan harga yang masih terjangkau.
Soal sektor body dan mesin, antara KLX 150S dan KLX 150L tidak ada perbedaan, sama persis, hanya beda di sektor karburator. Soal harga, KLX 150L akan dibanderol lebih mahal Rp 2 juta dibandingkan versi KLX 150S. Jika benar selisih harganya hanya Rp 2 juta, ini akan lebih murah beli KLX 150L dibandingkan jika beli KLX 150S yang kemudian dimodifikasi menjadi ban ring ukuran 18/21. Modifikasi biasanya habis sekitar Rp 2,5 juta meliputi pergantian arm, pelk, ban dan peninggi fork. (IDB). Sumber : http://www.indonesiandirtbike.com/2013/12/kawasaki-luncurkan-klx-150l-dengan-ring.html

2 Tak vs 4 Tak, Mana yang Lebih Murah Perawatannya?



Motor 2 nada pernah mengalami era kejayaan di Indonesia pada tahun 80 hingga 90-an. Baik motor road race ataupun offroad didominasi oleh motor 2 tak. Nama-nama Yamaha RX king, Suzuki Crystal, ninja 150, YZ 125, atau RM 125 pernah menggetarkan arena road race dan motocross. Namun seiring berjalannya waktu, motor 2 tak mulai ditinggalkan konsumen setelah terkena gempuran motor 4 tak yang diklaim lebih irit dan ramah lingkungan. Di dunia motor trail Indonesia juga demikian. Suzuki Ts 125 yang sempat jadi trail lokal favorit, kini semakin tergeser oleh kehadiran kawasaki KLX 150. KTM 200 EXCyang meraja lela di tahun 90-an hingga 2000 kini juga semakin terpinggirkan oleh generasi trail enduro 4 tak semacam KTM 250 EXCF, KTM 350 EXCF, Husqvarna TE 250, Yamaha WRF atau Honda CRF.
Akankah motor trail enduro 2 tak menjadi punah terkena gempuran motor 4 tak? Eiitts jangan keburu menganggap trail enduro 2 tak akan hilang dari peredaran, karena motor ini masih terus eksis,  bahkan masih memimpin di banyak kejuaraan enduro extrim dunia. Lihat saja kejuaraan enduro semacam Red bull Romaniac, Hell Gate, Roof of Africa atau Ezrberg, itu di barisan terdepan masih didominasi oleh pasukan 2 tak. Pabrikan besar seperti KTM, Husaberg dan Gas Gas juga masih setia memproduksi motor enduro 2 tak. Penjualan trail enduro 2 tak di Eropa dan USA  juga masih tinggi, salah satunya yang jadi favoritnya adalah KTM 300. Jadi belum punah bro.
Tetapi kenapa populasi motor enduro 2 tak di Indonesia semain sedikit? IDB melihat sedikitnya ada 4 alasan kenapa kebanyakan orang Indonesia lebih suka motor 4 tak. Pertama, motor 2 tak dianggap “ribet” karena harus mencampur oli dengan bensin sehingga motor jadi berasap. Kedua, orang Indonesia itu suka suara knalpot  yang keras menggelegar, nah itu bisa muncul di motor 4 tak. Ketiga, sempat muncul isu bahwa motor 2 tak akan dilarang di Indonesia, padahal itu isu yang salah dan menyesatkan. Alasan terakhir, naik motor 2 tak itu membutuhkan pengendara yang lebih “aktif” untuk mengendalikan motor, beda dengan motor enduro 4 tak yang cenderung cocok untuk pengendara “malas”.
Bicara soal performa motor 2 tak vs 4 tak jelas tidak akan ada habisnya, karena keduanya sama-sama kompetititf, tergantung rider-nya. Walaupun anehnya dan tidak adil bahwa kalau motor 4 tak dianggap kompetitif, mengapa di kejuaraan enduro dan motocross itu cc motor 2 tak selalu lebih kecil dibanding motor 4 tak? Kalau merasa “jagoan” dan sama-sama kompetitif mestinya pertandingannya itu cc-nya sama, misalnya motor 2 tak 250 cc melawan motor 4 tak 250 cc, ini baru adil.
Tapi bagaiamana soal biaya perawatannya, mana yang lebih murah antara 2 tak dan 4 tak? Artikel di majalah Australasian Dirt Bike (ADB) edisi Maret 2013 tentang  perbandingan biaya perawatan motor 2 tak vs 4 tak menarik untuk disimak. Dalam artikel tersebut dilakukan perbandingan dua motor yaitu KTM 300 EXC (2T) dan KTM 450 EXC-F (4T) yang sama-sama popular di Australia, USA dan Eropa. Harga barunya di USA itu untuk KTM 300 adalah $ 8,299 dan untuk KTM 450 itu dijual seharga $ 9,499, ini artinya ada selisih harga $1,200 atau sekitar Rp 10 jutaan.
Kemudian ADB melakukan penghitungan biaya perawatan dan pergantian spare parts dua motor itu, mulai pergantian piston,  gasket, perbaikan knalpot, bearing, stel klep, rantai, oli dan sebagainya. Kemudian dijumlah total biaya yang harus dikeluarkan, yaitu sebesar $3.594 untuk KTM 300 dan $ 5.428 untuk KTM 450. Jadi faktanya menunjukan lebih murah KTM 300 karena ada selisih sebesar $1.834. Kalau ditambahkan dengan selisih harga beli motornya, maka selisihnya jadi $ 3.034. Wow itu sangat besar bro.
Perawatan dan perbaikan motor 2T juga lebih mudah dibandingkan motor 4T. Apalagi untuk motor 4T generasi terbaru yang semuanya mengusung sistem injeksi, tentunya tidak semua bengkel kelas kampung bisa memperbaikinya. Yang bisa hanya bengkel-bengkel khusus yang sering kali harganya mencekik leher!
Jelas bahwa motor enduro 2T itu lebih murah biara perawatannya. Kalau soal performa, boleh diadu bro, motor enduro 2T tidak akan malu-maluin! Selamat memilih, mau beli motor enduro 4T atau 2T, pilihan ada di tangan anda. (IDB). Sumber : http://www.indonesiandirtbike.com/2013/04/2-tak-vs-4-tak-mana-yang-lebih-murah.html